SUSU KEDELAI SEHATKAN BAYI
Mengandung phytoestrogen untuk atasi penyakit-penyakit hormonal.
Makanan terbaik bayi adalah ASI, itu disepakati para ahli makanan dan gizi. Dan hal itu tempaknya juga tetap berlaku. Namun sebuah study menemukan bayi yang di beri susu formula berdasar bahan kedelai di katakana memiliki phytoestrogen sejenis kimia mirip estrogen jauh lebih tinggi dalam darah mereka di bandingkan bayi yang di beri susu susu formula sapi maupun ASI. Begitu temuan para peneliti di Children”s Hospital Medical Center di Cicncinnati, Ohio, AS.
Kadar phytoestrogen ini 6 - 11 kali lebih tinggi dari pada kadar estrogen yang di ketahui memiliki efek hormonal pada orang dewasa, termasuk efek atas siklus menstruasi pada wanita. Phytoestrogen termasuksenyawa kimia kelas insoflavone yang diketahui memiliki aktifitas – aktifitas hormonal maupun nonhormonal di dalam tubuh. Bahkan, dengan mempertimbangkan aktivitas estrogenic mereka yang lemah, diet isoflavone pasti memiliki beberapa aktivitas biologis pada bayi.
Jawa Pos, Kamis Legi 10 Juli 1997 hal 7.
KEDELAI UNTUK AWET MUDA DAN PANJANG UMUR
Beberapa hasi penelitian kedelai cukup kaya dengan berbagai zat gizi, kedelai mengandung banyak zat “LEZITIN” yang meremajakan kembali tubuh kita. Protein yang terkandung dalam kedelai terdiri dari unit-unit sederhana yang di sebut asam amino. Beberapa asam amino ini berfungsi untuk menunjang pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
Mengapa lesitin kedelai mengawetkan serta meningkatkan vitalitas ? Memang terdapat beberapa factor yang menjadi penyebab utamanya. Dan hal tersebut berkaitan dengan hasil-hasil penelitian tentang fungsi zat lesitin itu sendiri, yaitu :
1.Bekerja dalam motorik tubuh untuk menciptakan kesegaran dan keremajaan hingga tubuh menjadi fleksibel, kuat dan memiliki daya tahan.
2.Membuat proses metabolisme menjadi lebih baik, meningkatkan kemampuan distribusi asam amino dan meningkatkan daya tahan lignen terhadap kekakuan.
3.Menguatkan daya tahan tulang punggung, tulang bahu dan lutut yang merupakan organ tubuh yang vital dalam kehidupan sehari-hari.
4.Memperkuat kapasitas konsumsi oksigen untuk memungkinkan tubuh bekerja lebih baik dan memiliki energi yang besar. Membantu memperbaiki jaringan otot yang sedang bergenerasi dan menambah kekuatan otot.
5.Menguatkan cadangan pernafasan untuk membantu kapasitas pernafasan tubuh. Membantu mengatur system metabolisme yang normal melalui sirkulasi kelenjar buntu dan saraf.
6.Memperbaiki penyerapan mineral untuk membantu menguatkan tulang dan rangka tubuh dalam mencegah kerapuhan dan kerusakan tulang.
Majalah Sarinah, 2 Januari 1989, hal 14-15
Functional Urinary Incontinence - Causes, Symptoms and Nursing Interventions
-
Functional urinary incontinence is a type of urinary incontinence that
occurs when a person experiences difficulty reaching the toilet in time due
to phy...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar